Kamis, 18 Desember 2014

Disaksikan Rasul dan Syahid dijalan allah

Saudara pembaca yang dimuliakan oleh allah.

Tentu anda semua sudah sangat sering mendengar hadits rasulullah saw yang berbunyi "innama a'malu bi niyat" sesungguhnya suatu amal itu tergantu kepada niatnya. Setiap akan melakukan ibadah kita diwajibkan membaca niat, seperti halnya ketika hendak wudhu', sholat, zakat, haji, dan ibadah ibadah lainnya, karena niat adalah termasuk di dalam rukun ibadah ibadah tersebut. Sehingga ketika seseorang lalai untuk membaca niat, maka gugurlah ibadah tersebut. Betapa utamanya niat itu, dikatakan oleh al habib abdurahman bin ali masyhur di dalam sebuah ceramahnya bahwa niat itu dapat membuka pintu taufik dari Allah swt. Dikisahkan pada waktu itu ada seorang sahabat yang ikut di dalam peperangan bersama rasulullah. kemudian setelah peperangan usai dengan kemenangan kamum muslimin orang tersebut dipanggil oleh rasulullah dan diberikan hadiah oleh rasulullah.

Namun sahabat tersebut menolak dan berkata, "wahai rasulullah, bukan ini yang aku harapakan ketika ikut berjuang membela agama allah.". rasulullah bertanya kembali "Lantas apa yang engkau harapkan wahai sahabatku ?" jawab sahabat "yang aku harapkan adalah tertancapnya tombak di leherku ini dan aku mati di jalan allah (syahid)". Tercenganglah rasulullah dengan jawaban sahabatnya ini. Kemudian dihadapan sahabat lainnya rasulullah berkata "apabila benar kata sahabatku ini, sesuai dengan hatinya maka allah akan menunjukkan apa yang dikatakannya.". Seteleha beberapa lama perang pun kembali terjadi, seluruh shabat rasulullah ikut andil didalam perang tersebut tak terkecuali sahabat yang beberapa waktu lalu berbincang dengan rasulullah perihal syahid. satu per satu musuh tumbang diikuti oleh beberapa sahabat rasulullah. Kemudian setelah perang usai, rasulullah memperhatikan satu per satu sahabatnya, namun tidak di dapati sahabat yang satu itu, kemudia dipanggillah beberapa sahabat untuk mencari si fulan, setelah ketemu dipanggillah rasulullah kemudian beliau lihat jasadnya, subhanallah tepat seperti apa yang dikatakannya. sahabat tersebut meninggal dengan keadaan sebuah tombak menancap di lehernya hingga tembus, dan dia wafat di jalan allah. Lantas rasulullah berdoa "Wahai allah, ini adalah hambaMu yang syahid dijalanMu, dan aku bersaksi atas kesyahidannya.". Luar biasa sebuah niat yang baik membuat seorang sahabat mendapatkan kesaksian langsung dari rasulullah, beruntunglah seorang hamba yang dicintai oleh nabinya hingga ia mendapatkan keridhoan dari Allah. 

 Maka dari itu, marilah kita perbaiki niat kita ketika hendak melakukan sebuah kebaikan, niatkan semata mata untuk mencari keridhoan allah. Jangan mengharapkan hal yang bersifat keduniaan karena hal tersebut akan menjadikan amal kita sia siat. Bukankan dunia ini hanyalah sebatas satu sayap nyamuk yang kecil sekali dibandingkan nikmat akhit kelak. Jika kita niatkan ikhlas karena allah maka dunia akhirat kita akan dapatkan. Sebuah perumpamaan yang sangat baik sekali yaitu "dunia ini ibarat bayanyan kita, sejauh manapun kita mengejarnya kita tidak akan mendapatkannya, tetapi ketika kita menjauhi bayangan itu maka bayangan itulah yang akan mengejar kita". Perumpamaan ini sangat dalam maknanya dan begitu aplikatif namun sangat susah untuk kita mengamalkannya. Niatkanlah semua kebaikan disetiap hari hari kita agar allah senantiasa menaungi kita dengan rahmatNya, mengindahkan akhlaq kita, memperluas rezeki kita dan membaikkan lingkungan sekitar kita.

Wallahu a'lam bi showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar