Kamis, 18 Desember 2014

Menyambut Maulid Nabiyyil Musthofa

Beberapa hari lagi kita akan menyambut bulan mulia, dimana di bulan tersebut dilahirkan manusia mulia dengan keutamaannya yakni bulan rabiul awwal. Bulan ini menjadi mulia karena lahirnya rasullullah baginda nabi Muhammad. Dilahirkan di tanggal 12 rabiul awwal tepat pada hari senin. Rasulullah adalah makhluk mulia yang menjadi kekasih allah. Beliau tidak dilahirkan dibulan bulan mulia seperti rajab,muharram, romadhon dsb. karena allah ingin menunjukkan keutamaan dan kemuliaan kekasihNya habibuna Muhammad. Dengan lahirnya bagina nabi muhammad bulan rabiul awwal yang awalnya biasa biasa saja tidak ada keutamaan dalam bulan itu, namun ketika di bulan tersebut lahir al musthofa sayyidina muhammad, menjadi mulialah bulan itu. Sehingga sering kita jumpai acara acara peringatan maulid nabi pada bulan tersebut. Namun banyak juga yang mulai menentang cara peringatan maulid nabi itu. Yang mengharamkan acara tersebut, membid'ahkan acara tersebut padahal itu adalah sebuah acara peringatan untuk memuliakan hari kelahiran baginda nabi muhammad tapi kenapa ditentang ?. Padahal di dalamnya acara maulid didalamnya dibaca sejarah nabi, dibacakan hadits hadits, dibacakan sholawat, dan do'a do'a.

Jika kemudian kita tanya kepada mereka, bolehkah kita baca sejarah nabi ? bolehkan kita baca hadits hadits tentang nabi ? bolehkah kita baca sholawat atas nabi ? jawaban dari kesemuanya adalah ''boleh". Lantas yang jadi pertanyaan, ketika ada perayaan maulid malah ditentang ? di bid'ahkan?. Padahal isi dari perayaan maulid itu adalah 4 hal itu (sejarah, hadits, sholawat, do'a). Al habib salim bin abdullah as syatiri mengibaratkan orang yang menentang maulid sebagai orang yang berwudhu' tapi sambil kencing, atau orang yang memakai surban tapi dia telanjang. Nah hal yang demikian ini akan tidak benar bukan ?. Perayaan maulid adalah perayaan yang agung, sebagai wujud cinta seorang umat kepada nabinya. Koq ini malah dilarang. Suatu ketika ada seorang sebut saja namanya fulan,  dia sangat benci dengan maulid, dia tidak suka dengan perayaan maulid nabi. Suatu ketika tetangga dari si fulan ini, mengadakan perayaan maulid. Dan ketika acara maulid akan dimulai dia ini tidur. di tengah tengah tidurnya dia bermimpi, dia bertemu dengan seseorang yang tampan bersama dengan beberapa orang dibelakangnya dan berkata "Wahai fulan, bolehkah aku menumpang dirumahmu?" si fulan menjawab "Siapakah anda ini ? wahai orang yang tampan". kemudian dijawab oleh orang yang ada di dalam mimpinya "Aku adalah rasulullah, dan ini adalah para shabat sahabatku.". terkagetlah orang tersebut mendengar jawaban dari rasulullah, padahal dia sangat benci dengan maulid tapi rasulullah tetap sudi dan mau berziarah ke rumahnya. Lantas fulan bertanya "Ada gerangan apakah wahai rasulullah engkau mengunjungi rumahku ?". Dijawab oleh rasul "Sejatinya aku akan menghadiri acara maulid di rumah tetanggamu itu, namun  aku hentikan langkahku ke majelis tersebut karena disana ada bau rokok. sehingga aku berniat untuk menumpang di rumahmu.". Tak lama kemudian si fulan ini terbangun dan kaget tak percaya dengan mimpinya itu, namun ia pernah mendengar sebuah hadits bahwa setan tidak dapat menyerupai nabi muhammad maka ia yakin bahwa yang dia temui di dalam mimpinya adlah baginda rasulullah SAW. Dan sejak saat itulah ia mulai rajin hadir di acara acara peringatan maulid nabi, dan semakin cinta dengan rasulullah SAW. tidak menghitung jarak, waktu, dan materi yang harus dikeluarkan ia tetap teguh untuk hadi di majelis peryaan maulid nabi muhammad.

Itu adalah salah satu kisah bahwa betapa agungnya perayaan maulid nabi muhammad, yang majelis tersebut khusu' dan tidak diganggu oleh hal hal yang tidak disukai rasulullah, maka insya allah ruhaniah rasul akan hadir di majelis tersebut. Siapa yang tidak senang, yang tidak bangga ketika majelisnya di hadiri oleh manusia mulai baginda nabi muhammad. Di dalam alqur'an allah berfirman "Wallahu la yuadzibahum wa anta fiihim" artinya "allah tidak akan mengadzab suatu kelompok ketika engkau(muhammad) ada diantara mereka". Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya rasulullah disekitar kita akan membuat kita mendapatkan kasih sayang allah, mendapatkan rahmat dan hidayah dari allah untuk selalu berbuat kebaikan. Di dalam bulan bulan maulid, mari kita perbanyak bersholawat kepadanya, kita kerjakan sunnah sunnah beliau, dan menjauhi maksiat. Kita jaga panca indra kita, kita jaga seluruh apa yg ada di dalam tubuh kita untuk tidak melakukan dosa walau sekecil apapun sehingga kita dijadikan oleh allah sebagai hamba yang bisa berjumpa dengan habibuna Muhammad qobla mautina baik secara mimpi lebih lebih secara terjaga.

Wallahu a'lam bisshowab..

Disaksikan Rasul dan Syahid dijalan allah

Saudara pembaca yang dimuliakan oleh allah.

Tentu anda semua sudah sangat sering mendengar hadits rasulullah saw yang berbunyi "innama a'malu bi niyat" sesungguhnya suatu amal itu tergantu kepada niatnya. Setiap akan melakukan ibadah kita diwajibkan membaca niat, seperti halnya ketika hendak wudhu', sholat, zakat, haji, dan ibadah ibadah lainnya, karena niat adalah termasuk di dalam rukun ibadah ibadah tersebut. Sehingga ketika seseorang lalai untuk membaca niat, maka gugurlah ibadah tersebut. Betapa utamanya niat itu, dikatakan oleh al habib abdurahman bin ali masyhur di dalam sebuah ceramahnya bahwa niat itu dapat membuka pintu taufik dari Allah swt. Dikisahkan pada waktu itu ada seorang sahabat yang ikut di dalam peperangan bersama rasulullah. kemudian setelah peperangan usai dengan kemenangan kamum muslimin orang tersebut dipanggil oleh rasulullah dan diberikan hadiah oleh rasulullah.

Namun sahabat tersebut menolak dan berkata, "wahai rasulullah, bukan ini yang aku harapakan ketika ikut berjuang membela agama allah.". rasulullah bertanya kembali "Lantas apa yang engkau harapkan wahai sahabatku ?" jawab sahabat "yang aku harapkan adalah tertancapnya tombak di leherku ini dan aku mati di jalan allah (syahid)". Tercenganglah rasulullah dengan jawaban sahabatnya ini. Kemudian dihadapan sahabat lainnya rasulullah berkata "apabila benar kata sahabatku ini, sesuai dengan hatinya maka allah akan menunjukkan apa yang dikatakannya.". Seteleha beberapa lama perang pun kembali terjadi, seluruh shabat rasulullah ikut andil didalam perang tersebut tak terkecuali sahabat yang beberapa waktu lalu berbincang dengan rasulullah perihal syahid. satu per satu musuh tumbang diikuti oleh beberapa sahabat rasulullah. Kemudian setelah perang usai, rasulullah memperhatikan satu per satu sahabatnya, namun tidak di dapati sahabat yang satu itu, kemudia dipanggillah beberapa sahabat untuk mencari si fulan, setelah ketemu dipanggillah rasulullah kemudian beliau lihat jasadnya, subhanallah tepat seperti apa yang dikatakannya. sahabat tersebut meninggal dengan keadaan sebuah tombak menancap di lehernya hingga tembus, dan dia wafat di jalan allah. Lantas rasulullah berdoa "Wahai allah, ini adalah hambaMu yang syahid dijalanMu, dan aku bersaksi atas kesyahidannya.". Luar biasa sebuah niat yang baik membuat seorang sahabat mendapatkan kesaksian langsung dari rasulullah, beruntunglah seorang hamba yang dicintai oleh nabinya hingga ia mendapatkan keridhoan dari Allah. 

 Maka dari itu, marilah kita perbaiki niat kita ketika hendak melakukan sebuah kebaikan, niatkan semata mata untuk mencari keridhoan allah. Jangan mengharapkan hal yang bersifat keduniaan karena hal tersebut akan menjadikan amal kita sia siat. Bukankan dunia ini hanyalah sebatas satu sayap nyamuk yang kecil sekali dibandingkan nikmat akhit kelak. Jika kita niatkan ikhlas karena allah maka dunia akhirat kita akan dapatkan. Sebuah perumpamaan yang sangat baik sekali yaitu "dunia ini ibarat bayanyan kita, sejauh manapun kita mengejarnya kita tidak akan mendapatkannya, tetapi ketika kita menjauhi bayangan itu maka bayangan itulah yang akan mengejar kita". Perumpamaan ini sangat dalam maknanya dan begitu aplikatif namun sangat susah untuk kita mengamalkannya. Niatkanlah semua kebaikan disetiap hari hari kita agar allah senantiasa menaungi kita dengan rahmatNya, mengindahkan akhlaq kita, memperluas rezeki kita dan membaikkan lingkungan sekitar kita.

Wallahu a'lam bi showab