Rabu, 06 Agustus 2014

Janji Allah Atas Sedekah HambaNya


Para pembaca yang dirahmati oleh allah, kita sering mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh da’I da’I tentang beberapa keutamaan sedekah. Tapi pernahkah kita merasa ragu ketika da’I tersebut mengungkapkan bahwa allah berjanji akan melipatgandakan harta yang disedekahkan atau di infaq kan di jalan allah ?. saya yakin kebanyakan dari kalian pasti agak ragu dalam mengaplikasikan nya di dalam kehidupan ini. Allah telan berfirman di dalam Al qur’an bahwa setiap satu kebaikan yang dilakukan oleh manusia maka akan dilipatgandakan oleh allah sampai dengan 10 kali kebaikan. Dan bahkan di surat lain Allah berfirman, setiap harta yang diinfakkan ke jalan Allah akan dilipatgandakan sampai menjadi 700 kali lipatan, Subhanallah! Itu adalah janji allah, dan tidak mungkin allah akan mengingkarinya. Saya punya cerita, ada seorang pedangang kue kering, di kala ramadhan biasanya dia kebanjiran pesanan, namun tidak untuk ramadhan kali ini, dari mulai awal ramadhan hingga 1 minggu berjalan tidak ada satupun pesanan kue kering yang diterimanya. Dia pun berpikir dengan akal nya sendiri, Mungkin ini kurang promosi kali ya, atau para pembeli lagi gak punya duit ?. Haduh gimana ini ya. Tukas dia. Kemudian Iseng iseng dia menyalakan televisi untuk mengusir penat dan rasa bingung yang sedang menggelayuti hatinya kalo bahasa sekarang mungkin bisa disebut dengan galau. Bolak balik
dia pencetin tuh remot TV untuk gonta ganti stasiun televisi mana yang acaranya bagus. Dan akhirnya dia stop di salah satu stasiun televisi swasta yang acaranya membahas tentang fadhilah sedekah yang langsung disampaikan oleh da’I terkenal. Dia pantengin tuh acara, didengerin dengan seksama apa yang disampaiakan oleh sang da’I. dan dia mengutip bahwa allah akan melipatgandakan amal kebaikan hingga sepuluh kali lipatan dan allah akan membukakan pintu rezeki yang luas untuk hambaNya. Kemudian setelah mendengar hal tersebut, terbersit di hatinya untuk menyedekahkan stock kue yang telah ia buat yang sejatinya akan ia jual. Namun karena godaan nafsu yang kuat ia pun menunda niatan tersebut, dia berfikir aku saja belum untung masa’ iya aku harus sedekah. Tak lama kemudian adzan isya’ pun berkumandang, iapun bergegas mengambil air wudhu’ dan bersegera pergi ke masjid untuk menunaikan sholat isya’ dan tarawih berjamaah. Namun ada hal kemudian membangkitkan keinginannya untuk bersedekah, selepas sholat tarawih seorang ustadz berdiri dan menyampaikan tausiahnya dan anehnya yang dibahas sama persis dengan apa yang disampaikan di acara televisi tadi. Ah mungkin ini hanya kebetulan saja tausiah yang disampaikan materinya sama. Atau jangan jangan ini adalah peringatan dari allah ?. Hingga ustadz tadi selesai menyapaikan tausiahnya dia pun masih terus berpikir antara kebetulan ataukah petunjuk dari allah. Namun dia lebih memutuskan jika ini hanya kebetulan saja.
Setelah berdoa, iapun bergegas pulang dan mengistirahatkan dirinya dan melupakan sejenak problem problem yang terjadi hari ini. Keesokan harinya, waktu itu pas hari jumat ada satu hal yang tidak biasa dilakukan oleh nya. Dia berangkat ke masjid tepat pukul 11.00 WIB padahal sebelumnya dia selalu berangkat ketika adzan dhuhur dikumandangkan. Dia pun memilih tempat duduk tepat berada di depan mimbar khatib, pikirnya agar dia bisa lebih jelas dan focus mendengarkan kutbah yang disampaikan, karena kalo dibelakang kebanyakan sih ngantuk wal hasil gak tau apa yang disampaikan oleh sang khatib. Singkat cerita sang khatib mulai menyampaikan khutbahnya dan alangkah kagetnya dia lagi lagi yang dibahas adalah fadhilah tentang sedekah dan infaq. Dia serasa ingin meneteskan air mata, dia menganggap telah meremehkan jawaban dari allah untuk membantu kesulitannya dalam usaha dagangnya yang sampai saat ini masih sepi pembeli. Tiga kali berturut turu dia diingatkan oleh allah lewat perantara seorang da’I tentunya ini bukan suatu kebetulan, tapi dia yakin bahwa ini memang kehendak dari allah, aku ditakdirkan untuk mendapatkan sebuah solusi atas masalahku, yakni dengan bersedekah. Tak lagi menunda nunda, selepas sholat jumat diapun pulang ke rumah dan mengambil 2 buah toples kue yang sedianya akan ia jual dan uniknya dia tidak mengambil kue yang harganya murah, tapi kue dengan harga termahal lah yang akan ia sedekahkan. Kemudian ia berjalan menuju rumah seorang keluarga yang dipandangnya kurang mampu dan mungkin mereka akan sangat bahagia jika aku beri kue ini. Tok tok tok .. Assalamu ‘alaikum !! .. Wa’alaikum salam, terdengar suara wanita menjawab dan kemudian berkata “iya mas, ada perlu apa ya ?”. Ini buk ada sedikit kue untuk ibu, moga saja ibu berkenan menerimanya sambil memberikan 1 toples kue kepada wanita tersebut. Wanita itu dengan wajah yang sumringah kemudian berucap “Alhamdulillah, terima kasih ya mas semoga allah membalas dengan rezeki yang banyak dan lapang ”. “Amiin” jawab dia.  Setelah itu ia pun beranjak dari rumah wanita tersebut, dan bergegas menuju rumah seorang nenek yang sudah sepuh yang hanya tinggal dengan cucunya yang masih duduk di sekolah menengah pertama. Sampai di depan rumahnya, iapun mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Tak lama kemudian terdengar jawaban salah yang terucap dari lisan seorang nenek dengan suara khas seseorang yang sudah sepuh. Kemudian dia menyodorkan sebuah toples berisi kue kepada nenek tersebut, “nek, ini ada sedikit kue dari semoga nenek berkenan menerimanya”. Nenek itu pun menjawab “aduh.. terima kasih ya nak, semoga allah membalas dengan rezeki yang barokah”. Amiin, kata dia. Setelah itu diapun berpamitan kepada nenek tersebut dan berjalan meninggalkan rumah nenek tersebut dan pulang kerumahnya. Sesampainya dirumah dia berupaya untuk meyakinkan dirinya bahwa sedekahnya kan dibalas oleh allah dengan balasan yang berlipat lipat. Ditengah upayanya itu, dia dikagetkan oleh suara salam dari seseorang didepan rumah, yang ternyata orang tersebut adalah teman masa SMA nya dulu. Dilihatnya temannya ini membawa sebuah bingkisan parcel yang cukup besar. Eh Anton, tumben nih datang kesini ?, Tanya dia. Iya nih, aku Cuma mau ngasih nih parcel buat kamu, tolong diterima ya, ini sih cuma bingkisan biasa.” Jawab Anton. Iya iya makasih ya, oh iya masuk dulu yuk, ajak dia. Eh.. sorry aku masih ada urusan nih aku langsung balik aja, insya allah di lain kesempatan nanti aku mampir lagi kesisin ya!. Jawab anton. Oh ya sudah kalo gitu sekali lagi terima kasih ya, hati hati dijalan. Seru dia. Setelah temannya tersebut pulang diapun ingat akan sedekahnya tadi, subhanallah sepertinya ini balasan dari allah atas sedekahnya tadi,Iseng iseng dia itungin tuh parcel dengan hitungan nominal dan hasilnya kurang lebih 350rb namun dia masih belum puas dengan balasan ini, kata pak ustadz kan dilipatin minimal 10 kali lipatan, tapi masa’ iya di bulan ramadhan gini allah Cuma ngelipatin 10, harusnya ya 70 kali gitu !! Kata dia. Keesokan harinya, sekitar jam 6 pagi ibunya pulang dari belanja dan kemudian menegurnya, Eh tuh tadi waktu aku belanja ada ibu ibu tuh yang mau pesen kue nanti sekitar jam 8 dia mau kesini mau nyobain kue kue yang kamu bikin. “Alhamdulillah akhirnya ada juga yang mau nanyain kue ku ya buk” Jawab dia. Selang beberapa saat dia ibu yang mau pesen kue tersebut datang dan mencoba kue buatan dia. Kebetulan ibu ini lagi libur puasanya ya,  jadi dia cobain tuh kue. Setelah mencoba beberapa kue diapun berkata “Wah kue nya enak enak dek, kalo begini aku mau pesen semuanya deh, masing masing satu toples ya dan insya allah aku ambil nanti seminggu sebelum lebaran”. Dia kemudian menjawab “Wah, beneran buk ?, iya iya makasih ya buk”. Singkat cerita setelah ibu itu pesanan pun mulai mengalir hingga dia bisa meraup omzet 12 juta rupiah. Meningkat sangat drastic dibandingkan tahun lalu yang hanya 5 juta rupiah. Dia pun tak henti hentinya mengucapkan syukur kepada allah atas karunia rezeki yang telah diberikan kepadanya. Dan sekarang dia telah membuktikan bahwa janji allah itu adalah benar. Jika kita yakin maka keyakinan itulah yang akan menguatkan doa kepada Allah SWT. Maka dari itu dari cerita diatas kita harus yakin bahwa allah selalu akan membantu kita jika kita mau membantu allah. Membantu dalam hal apa ? membantu hamba hambanya yang sedang susah, membantu pembangunan rumah rumah allah, dan kebaikan kebaikan lainnya. Saudaraku janganlah engkau ragu akan janji allah, karena Allah selalu menepati janjiNya.
Wallahu a’lam bi showab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar