Kamis, 16 Februari 2012

Raja dan Ekor Udang

"Di dalam kitab ihya' ulumudin di ceritakan, bahawa ada dua raja yang berbeda sifatnya satu sama lain, raja yang satu baik,sholeh dan yang satunya lagi dzholim kepada rakyatnya.

pada suatu ketika raja yang dzholim tsb sakit, sudah di obati beberapa dokter tapi penyakitnya tak kunjung sembuh, kemudian para dokter melakukan musyawarah, tentang bagaimana cara menyembuhkan penyakit raja tsb. Akhirnya
mereka sepakat bahwasannya raja tsb bisa sembuh jika memakan ekor udang. Namun pada saat itu bukan musim udang, seluruh udang sedang masuk ke dasar laut. Sang raja tak patah arang, dia mengadakan sayembara, untuk mencari ekor udang, dan jika ada yang mampu mendapatkannya, maka akan diberikan hadiah. Setelah kabar tersebut sampai kepada para nelayan, merekapun berangkat melaut untuk mencari udang, dan subhanallah, meskipun saat itu bukan musim udang, tapi nelayan-nelayan tersebut mendapatkan tangkapan yang begitu melimpah.


Kemudian udang2 tersebut diberikan kepada raja, dan akhirnya sang raja yang dzholim tersebut sembuh dari penyakitnya.

Namun lain halnya dengan raja yang baik hati, ketika dia sedang sakit dan dokter mengatakan, hanya bisa sembuh jika memakan ekor udang kemudian diapun mengadakan sayembara untuk mencari udang di laut, dan bagi yang bisa mendapatkan nya akan mendaptkan hadiah, dan pada saat itu memang sedang musim udang, dengan perasaan optimis, sang raja pun yakin bahwa para nelayan bisa mendapatkan udang untuk dijadikan obat bagi penyakitnya.

Akan tetapi ketika para nelayan pergi melaut untuk mencari udang, mereka tidak menemukannya, dicarinya kesana kemari, berkali-kali para nelayan melempar jaringnya, namun mereka tak kunjung mendapatkan pa yang mereka cari.

Akhirnya mereka pun mengabarkan hal tsb kepeada raja, bahwasannya meskipun sekarang sedang musim udang, tetapi kami tidak berhasil mengankapnya. Dan tidak lama kemudian, karena para nelayan tidak mendapatkan udang yang seyogyanya akan dijadikan obat bagi raja tsb, akhirnya dia meninggal dunia.

Dari kedua kedua ha tersebut, timbullah pertanyaan di hati malaikat jibril , mengapa raja yang dzholim malah mendaptkan obat ekor udang, yang notabene pada saat itu bukan musim udang ?? dan juga mengapa raja yang baik hati tidak mendapatkan obat , meskipun pada saat itu lagi musim udang ??

Allah menjawab, wahai jibril, aku memberikan obat kepada raja yang dzholim, karena dia pernah melakukan sebuah kebaikan kecil, sehingga aku membalasnya di dunia, dan nanti aku hanya tinggal menyiksanya di neraka, karena dia sudah tidak punya amal kebajikan.

dan Raja yang baik hati,sholeh aku tidak memberikannya obat, karena dia pernah memiliki sedikit kesalahan, sehingga aku hukum dia di dunia, dengan tidak memberikannya obat, dan nantinya aku hanya tinggal memasukkannya di surga, dengan amalnya yang begitu banyak.

subhanallah, begitulah cara allah membalas perbuatan manusia ketika hidup di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar