Kamis, 06 Oktober 2011

Imam Ali Dan Sedekah Setengah Buah Delima


اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

imam sayyidina ali bin abi thalibDikisahkan oleh ka’ab bin Akhbar. Ketika Fathimah, Putri Rasulullah saw, sekaligus istri Ali bin Abi Thalib r.a sakit, ia ditanya oleh suaminya, ” wahai Fathimah, engkau ingin buah apa?”

“Aku ingin buah delima”. Jawabnya.

Ali r.a terdiam sejenak, sebab ia merasa tidak memiliki uagn sepeserpun.
Namun, ia segera berangkat, berusaha mencari pinjaman uang satu dirham.
Setelah mendapatkan pinjaman, ia pergi kepasar untuk membeli buah delima dan segera kembali pulang.

Ditengah perjalanan menuju rumahnya, ia melihat seseorang yang tergeletak
sakit dipinggir jalan, maka Ali pun berhenti dan menghampirinya. “Hai orang
tua, apa yang diinginkan hatimu?” tanya Ali.

“wahai Ali, sudah lima hari aku tergeletak sakit ditempat ini, banyak orang
yang berlalu lalang, namun tak ada satu pun dari mereka yang mau peduli
kepada ku, padahali hatiku ingin sekali makan buah delima.” Jawab orang
sakit tersebut.

Mendengar jawabannya, Ali pun terdiam sebentar, sambil berkata dalam hati,
“Buah delima yang hanya sebiji ini, sengaja aku beli untuk istriku, kalau
aku berikan kepada orang ini, pasti Fathimah akan sedih sekali, Namun jika
tidak aku berikan berarti aku tidak menepati firman Allah, *”Terhadap
sipengemis, Engkau janganlah menghardiknya.” *(QS. Al-Dhuha : 10). Juga
sabda Nabi saw, ” janganlah sekali-kali kamu menolak pengemis, sekalipun
diatas kendaraan”.

Kemudian Ali membelah buah delima itu menjadi dua bagian, setengahnya lagi
untuk fathimah. Sesampai dirumah ia menceritakan peristiwa itu kepada
istrinya, dan Fathimah merangkulnya serta mendekapnya seraya berkata kepada
suaminya, ” Kenapa kamu sedih, demi Allah yang maha Perkasa dan Maha Agung,
ketika engkau memberikan buah delima kepada orang tua itu, maka puaslah
hatiku dan lenyaplah keinginanku pada buah delima itu.” Dengan wajah yang
cerah Ali merasa sangat gembira dengan penuturan istrinya.

Tidak lama kemudian datanglah seorang tamu yang mengetuk pintu, lalu Ali
berkata, “Siapakah tuan?”"Aku salman alfarisi,” Jawab orang yang menetuk
pintu itu. Setelah pintu dibuka, Ali melihat Salman membawa sebuah nampan
tertutup, dan diletakkkan didepan Ali, lalu Ail bertanya,” Dari manakah
nampan ini wahai Salman ?”.

“Dari Allah swt untukmu melalui perantaraan Rasulullah saw.” Jawabnya.

Setelah penutup nampan tersebut dibuka, terlihat didalamnya Sembilan biji
deilma, tetapi Ali langsung memprotes, Katanya, ” Hai Salman, jika ini
memang untukku, Pasti jumlahnya sepuluh.” Lalu ia membacakan firman Allah
swt, *”Barang siapa berbuat satu amal kebaikan, maka pasti baginya sepulu
kali lipat amalnya (Balasannya).”* (QS.Al-An’am ; 160 )

Salman pun langsung tertawa, sambil mengembalikan sebuah delima yang masih
ditangannya, seraya berkata, “Wahai Ali, demi Allah, sandiwaraku ini hanya
sekadar menguji sejauh mana keyakinanmu terhadap firman Allah yang Engkau
bacakan tadi.”


اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Sumber ; Durratun Nasikhin fi al-Wa’dzi wa al-Irsyad, Syekh Usman
al-Khaubari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar